Kamis, 04 Juni 2009

Interaksi Berbasis Icon

Window Icon Menu Pointer atau Window Icon Mouse Pull-down Menu, merupakan model baku untuk sistem komputer interaktif saat ini, khususnya untuk PC.

Window
  • Area pada layar komputer yang dimiliki oleh terminal yang mandiri
  • Dapat berisi teks atau gambar
  • Dapat bertumpukan, disembunyikan, atau ditampilkan semua
  • Tersedia scrollbars untuk menggulung layar naik turun atau menggeser layar kanan kiri
  • Tittle bar berisi judul / nama dari window
  • Dalam aplikasi dapat terdiri dari 1 atau lebih jendela yang bekerja dan tidak saling mempengaruhi

Icon

  • Gambar atau simbol kecil digunakan sebagai representasi dari objek
  • Window dapat diperkecil menjadi ikon-ikon untuk mempermudah akses
  • Bentuk ikon bermacam-macam variasi bentuk, gambar, warna namun harus tetap representasi dari objek yang diwakili
Kelebihan Icon :
  • icon merupakan variasi dari menu, karena satu ikon menunjukkan suatu aktifitas, yang dalam sistem menu dinyatakan dalam bentuk teks.
  • merupakan terobosan besar karena mempunyai sifat yang alamiah, ringkas, mudah diingat, mudah dipelajari & dikenal.
  • gambar lebih bersifat umum daripada tekstual
  • menyingkat waktu dan memperkecil usaha untuk mempelajari software
  • kinerja user lebih tinggi dan adanya penurunan tingkat kesalahan
  • bagi pemrogram dapat dengan mudah mengelompokkan ikon berdasarkan atributnya

Kekurangan Icon:

  • penggunaan ikon menyembunyikan penurunan produktifitas dibalik penampilan yang ramah
  • penggunaan ikon bisa membingungkan dan boros tempat
  • tidak efektif bila berurusan dengan perintah-perintah yang banyak tetapi serupa
  • user tertentu lebih suka membaca suatu teks karena lebih jelas
  • membutuhkan waktu lama dan sulit untuk menemukan ikon yang cocok dengan aktifitas yang akan dijalankan, solusi : dapat diperjelas dengan menambahkan pesan (2 atau 3 kata) dapat permanen atau sementara (hanya muncul pada saat mouse/kursor berada pada ikon tersebut)
  • tidak adanya standarisasi

Pointer

  • Merupakan bagian yang terpenting sejak munculnya model WIMP, berguna untuk menunjuk dan memilih seperti ikon atau menu
  • Biasanya digerakkan oleh mouse,tetapi bisa juga dengan joystick, trackball, tombol kursor
  • Bentuk bermacam-macam

Menu

  • Pilihan operasi atau perintah yang ditawarkan pada layar
  • Pilihan dipilih dengan pointer
  • Keyboard terbaru terkadang dilengkapi dengan fasilitas untuk pemilihan menu
  • Menu dapat mengambil sebagian besar dari ruangan layar Solusi : Gunakan menu pull-down (tarik ulur) atau pop-up, menu pull-down adalah menu yang menyeret turun dari judul tunggal pada bagian atas layar menu pop-up nampak jika daerah tertentu di layar (mungkin ditandai oleh suatu ikon) diklik
  • Menu lain : menu pin-up, yaitu akan tinggal sampai secara eksplisit diminta user untuk hilang/selesai, menu fall-down, mirip dengan menu pull-down, namun bar (batang)nya tidak harus untuk secara eksplisit dipilih, menu cascading (bersusunan), satu pilihan menu membuka menu lain yang berhubungan padanya, dst, menu pie, opsi menu diatur dalam lingkaran, lebih mudah untuk memilih item (daerah target lebih besar) dan lebih cepat (jarak yang sama untuk sembarang opsi)
Beberapa komponen tambahan dalam model WIMP, diantaranya
  • Button (tombol) :
radio button : kumpulan pilihan yang harus memilih salah satu, tak boleh lebih dari 1,
  • check box : kumpulan dari pilihan-pilihan yang boleh memilih 1/lebih dari 1
  • Pallettes (palet) : kumpulan kemungkinan mode yang tersedia, ditambah mode yang aktif saat itu, biasanya adalah sekumpulan icon yang ditata secara berdampingan (tiled icons) contoh : paket untuk menggambar memiliki palet yang mengindikasikan apakah kotak, lingkaran, garis atau teks yang akan digambar, dan yang lain lagi mengindikasikan warna-warna yang tersedia pada paket tersebut.
  • Combo box, list box
  • Kotak dialog : jendela yang berisi informasi penting, seperti pada saat user akan menyimpan file, maka muncul kotak dialog untuk memberi nama file tersebut. Setelah file disimpan, kotak dialog selesai tugasnya dan menghilang dari layar.
  • Kotak peringatan, muncul untuk memberitahu kesalahan atau tuntunan

Selasa, 02 Juni 2009

Jenis-Jenis Keyboard

1. Keyboard QWERTY
Keyboard QWERTY, dibuat berdasarkan layout mesin tik. Tata letak ini ditemukan oleh Scholes, Glidden dan Soule pada tahun 1878, dan kemudian menjadi standar mesin tik komersial pada tahun 1905. Keyboard QWERTY didesain sedemikian rupa sehingga key yang paling sering ditekan terpisah letaknya sejauh mungkin, sehingga bisa meminimalkan kemacetan pada saat mengetik (pada mesin ketik mekanik). Meskipun tata letak QWERTY sangat luas pemakaiannya, tetapi memiliki beberapa kelemahan dan ketidakefisienan. Misalnya, 48 persen dari gerakan diantara huruf yang berurutan harus dilakukan dengan sebuah tangan. Hanya 32 persen ketukan yang dilakukan pada home row (baris awal dari posisi jari pada keyboard). Beban tangan kiri lebih besar dari tangan kanan (56 persen). Contoh paling nyata dari ketidakefisienan tata letak QWERTY adalah pengetikan huruf ‘a’ yang cukup sering dipakai, tetapi harus dilakukan oleh jari kelingking yang paling lemah.

2. Keyboard DVORAK
Keyboard DVORAK (1932), dimana susunan hurufnya disusun sedemikian rupa sehingga tangan kanan dibebani lebih banyak pekerjaan dibanding dengan tangan kiri. Selain itu, tata letak Dvorak dirancang agar 70 persen dari ketukan jatuh pada home row, sehingga bisa mengurangi kelelahan karena pengetikan (lebih ergonomik). Sejumlah percobaan menunjukkan bahwa tata letak Dvorak lebih efisien 10-15 persen dibanding dengan tata letak QWERTY.

3. Keyboard KLOCKENBERGKeyboard ini dibuat dengan maksud menyempurnakan jenis keyboard yang sudah ada, yaitu dengan memisahkan kedua bagian keyboard (bagian kiri dan kanan). Bagian kiri dan kanan keyboard dipisahkan dengan sudut 15 derajat dan dibuat miring ke bawah. Selain itu, keyboard KLOCKENBERG mempunyai tombol-tombol yang dibuat lebih dekat (tipis) dengan meja kerja sehingga terasa lebih nyaman. Keyboard KLOCKENBERG tampak lucu karena dipisahkan bagian kiri dan kanannya yang relatif lebih banyak memakan ruang.

4. Keyboard Maltron
Tak seperti keyboard pada umumnya yang datar, keyboard ini dibuat agak cekung ke dalam. Dengan pertimbangan bahwa pada saat jari-jari diposisikan akan mengetik, maka jari-jari itu dijamin tidak akan membentuk satu garis lurus. Produsen Maltron berkeyakinan bahwa pada dasarnya, hanya digunakan 8 jari dari sepuluh jari yang tersedia ketika manusia mengetik dengan keyboard biasa.Dengan mengetik di keyboard biasa, maka jari tangan harus beradaptasi dengan bentuk keyboard. Hal ini diklaim oleh mereka dapat menyebabkan RSI (Repetitive Stress Injuries). Sementara, dengan menggunakan Maltron, keyboardnyalah yang akan menyesuaikan dengan tangan. Dengan bentuk yang unik seperti ini, Maltron menjamin kenyamanan jari tangan di saat mengetik sehingga tidak menyebabkan RSI bahkan bisa jadi akan meningkatkan kecepatan mengetik sebab yang digunakan adalah 10 jari bukannya 8 jari.

5. Keyboard CHORD
Hanya mempunyai beberapa tombol antara 4 sampai 5. Untuk memasukkan suatu huruf harus menekan beberapa tombol secara bersamaan. Ukurannya kompak, sangat cocok untuk aplikasi yang portabel. Waktu pelatihan singkat, penekanan tombo-tombol mencerminkan bentuk huruf yang diinginkan Kecepatannya tinggi Kurang populer, karena pada pemakaian yang lama akan menyebabkan kelelahan pada tangan.

6. Keyboard Alphabetik
Tombol-tombol yang ada pada keyboard alphabetik disusun persis seperti pada tata letak QWERTY maupun Dvorak, tetapi susunan hurufnya berurutan seperti pada urutan alphabet. Keyboard alphabetik juga tidak dapat menyaingi popularitas tata letak QWERTY, tetapi biasanya banyak ditemui pada mainan anak-anak, sehingga anak-anak diajar mengenal huruf alphabet. Bagi pengguna yang bukan tukang ketik, barangkali tata letak ini cukup membantu. Tetapi, dari hasil pengujian, penggunaan tata letak seperti ini justru memperlambat kecepatan pengetikan.

7. Keyboard NumericUntuk memasukkan bilangan dalam jumlah yang besar, orang lebih suka menggunakan tombol numerik (numeric keypad) yang tata letak tombol-tombolnya dapat dijangkau dengan tangan.